Kafalah Yatim-Dhuafa
Bea Siswa Mahasantri
Walisongo Tanggap

Penguatan Nilai Keagamaan dan Pendidikan Karakter Jadi Fokus Pesantren di Era Digital

Tim Redaksi Walisongo, Selasa, 3 Juni 2025 13:49 WIB

Jakarta-walisongo.net – Di tengah arus globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi digital, lembaga pendidikan Islam seperti pesantren di Indonesia terus berinovasi dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan dan pendidikan karakter bagi generasi muda.

Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren menyatakan bahwa lebih dari 80% pesantren di Indonesia kini telah mengintegrasikan kurikulum digital berbasis nilai-nilai Islam dalam proses pembelajaran.

“Pesantren tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu agama, tetapi juga pusat pendidikan karakter yang mampu membentengi generasi muda dari pengaruh negatif era digital,” ujar Direktur Pendidikan Diniyah dan Pontren, Dr. H. Ahmad Kholili, dalam seminar nasional bertajuk “Transformasi Digital Pendidikan Keagamaan di Era Modern”, Kamis (29/5).

Pesantren-pesantren besar seperti Ponpes Tebuireng, Gontor, dan Lirboyo telah menerapkan metode hybrid learning yang menggabungkan kitab kuning klasik dengan teknologi pembelajaran digital. Selain itu, pesantren juga aktif mengadakan pelatihan media dakwah digital bagi para santri agar mampu berdakwah secara kreatif di platform seperti YouTube, Instagram, dan podcast.

Di sisi lain, tokoh pendidikan Islam, KH. Mustofa Bisri (Gus Mus), mengingatkan agar transformasi teknologi tidak mengikis ruh keikhlasan dan akhlakul karimah dalam pendidikan pesantren.

“Teknologi itu alat. Yang utama adalah ruh dari pendidikan itu sendiri: menanamkan keikhlasan, kebijaksanaan, dan cinta kepada sesama,” ujar beliau dalam pernyataannya di Rembang.

Langkah ini pun disambut positif oleh berbagai kalangan, termasuk masyarakat umum dan orang tua santri. Mereka menilai, pendidikan berbasis nilai agama yang dikombinasikan dengan teknologi modern dapat menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri bangsa.

Dengan semakin kokohnya sinergi antara keagamaan dan pendidikan, diharapkan pesantren Indonesia tetap menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi unggul, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi bagi bangsa dan dunia.

Baca Juga  Kontroversi Visa Haji Furoda: Ribuan Jemaah Gagal Berangkat, Sorotan Nasional Terhadap Pengelolaan Ibadah Haji

Sharing is Caring

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *