Kafalah Yatim-Dhuafa
Bea Siswa Mahasantri
Walisongo Tanggap

Siapa Guru Syeikh Ibnu Taimiyah? – Penjelasan Syeikh Dr. Ali Jumu’ah (Mantan Mufti Mesir)

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah (661–728 H) merupakan sosok ulama besar dalam sejarah Islam yang dikenal luas sebagai seorang mujtahid independen dalam berbagai bidang, seperti aqidah, fiqih, tafsir, bahkan tasawuf. Namun, tidak sedikit pula pandangannya yang mengundang kontroversi dan kritik, baik dari kalangan sezaman maupun generasi setelahnya.

Dalam sebuah penjelasan ringkas namun sarat makna, Syeikh Dr. Ali Jumu’ah, mantan Mufti Agung Mesir, menjelaskan tentang siapa sebenarnya guru-guru Ibnu Taimiyah.

Ibnu Taimiyah Bukan Ulama Biasa

Syeikh Ali Jumu’ah menegaskan bahwa Ibnu Taimiyah adalah seorang ulama yang sangat cerdas, menghafal, memahami, dan mendalami ilmu Islam dalam berbagai cabang. Meski demikian, beliau juga menjadi tokoh yang kontroversial dalam sejarah pemikiran Islam karena pendapat-pendapatnya yang kadang menyalahi ijma’ ulama atau menafsirkan teks-teks agama dengan pendekatan yang berbeda dari pendahulunya.

Siapa Guru-Gurunya?

Menurut Syeikh Ali Jumu’ah, di antara guru-guru utama Ibnu Taimiyah adalah:

  1. Ibnu Abdul Daa’im
  2. Ibnu Abi Yasin
  3. Ibnu Asakir ad-Dimasyqi
  4. Ibnu Qudamah (muallif kitab al-Mughni) – meskipun hanya melalui pengaruh pemikiran atau rujukan, bukan berguru langsung.
  5. Syeikh Ahmad al-Harrani – ayahnya sendiri, yang juga merupakan ulama di Harran, Syam.

Syeikh Ali Jumu’ah juga menyebut bahwa Ibnu Taimiyah tumbuh dalam lingkungan yang kuat secara ilmiah, bahkan sempat belajar dari berbagai madzhab dan kalangan. Namun, kemudian ia mulai membentuk pendekatan sendiri yang kadang “tidak terikat madzhab”, meskipun secara umum ia mengikuti fiqih madzhab Hanbali.

Peringatan dari Syeikh Ali Jumu’ah

Syeikh Ali Jumu’ah mengingatkan bahwa meskipun Ibnu Taimiyah memiliki jasa besar dalam ilmu Islam, umat harus berhati-hati dalam memahami pandangan-pandangannya. Karena sebagian pendapatnya keluar dari konsensus ulama dan membuka potensi pemahaman ekstrem jika tidak ditelaah secara kontekstual dan ilmiah.

“Dia seorang alim, tetapi banyak juga kesalahan. Ulama besar pun bisa keliru. Dan bukan berarti setiap pendapat Ibnu Taimiyah itu selalu benar atau bisa diikuti tanpa kajian mendalam,” terang Syeikh Ali.

Penutup

Artikel ini mengajak kita untuk melihat figur-figur besar seperti Ibnu Taimiyah dengan ilmiah, objektif, dan adil. Mengetahui siapa guru-gurunya menjadi salah satu cara menelusuri silah ilmiah yang membentuk pemikiran dan karakter seseorang.

Sebagaimana pesan Syeikh Dr. Ali Jumu’ah, marilah kita belajar dengan tawadhu’, kehati-hatian dalam menerima pendapat, dan selalu berpijak pada arus utama (al-sawad al-a’zham) umat Islam.

Sumber: Penjelasan Video Syeikh Dr. Ali Jumu’ah di Facebook
Tautan video: Klik untuk menonton